Selasa, 22 September 2015

Rasa Itu

Rasa...
Makna rasa seringkali membuai dan menafikan diri. Rasa sering juga disalah artikan oleh perasa.Oleh karena itu menjadi perasaan.Apa sesungguhnya rasa... apa sesungguhnya perasaan.

Banyak makna tersirat yg pada akhirnya membingungkan rasa itu sendiri.Kadang kita terseret oleh rasa yg tersirat.Sampai akhirnya terjerat bahkan sampai terikat oleh rasa yg menjadi perasaan.

Banyak hal yg mempengaruhi rasa yg hadir didalam perasaan.Salah mengartikan apa yg dirasa.Mungkin karena kurang mengenal rasa dan perasaan.Maka dari itu,sebaiknya cobalah mengenal rasa dan perasaan.

Berbicara tentang rasa,sungguh kiranya sudah diciptakan lidah untuk merasa.Tapi kenapa perasaan itu bukan di lidah tapi di hati.Kenapa hati yg merasakan,bukankah tugas lidah sebagai perasa.

Lidah sebagai indera perasa untuk mengecap manis,asam,asin dan pahit makanan.Berbeda dengan hati yg seolah merasakan manis,asam,asin dan pahit kehidupan.Seolah bermajas antara lidah dan hati.

Jika kembali ke fungsi sebenarnya,memang menempatkan perasaan di hati menjadi seolah bukan sebenarnya.akhiran an di kata perasaan mengindikasikan bukan rasa sebenarnya,tetapi rasa yg seolah-olah ada.Maka dari itu,seringkali perasaan itu menipu.

Jika kita memahami maksud penciptaan diri,maka kita akan mengetahui apa yg nyata apa yg tak nyata.Jika rasa sewajarnya di indra perasa,dan perasaan mungkin tak seharusnya di hati.

Biarlah semua kembali kepada Sang Khalik,Sang Pencipta,Alloh SWT.Kita sebagai manusia diberi akal dan pikiran untuk selalu melihat tanda-tanda KekuasaanNya.

Teringat ungkapan "JANGAN BERMAIN HATI... HATI-HATI DENGAN HATI..." ada pertanyaan... Kenapa Alloh menciptakan hati yg mudah patah... karena Alloh menginginkan jangan apapun hal memakai hati untuk mencerna,salah sangka bisa menjadi penyakit hati.

Kecewa karena anggapan diri sendiri,sakit karena tidak bisa menerima dan luka karena perasaan kita sendiri.Keinginan adalah sumber penderitaan.Yang kita inginkan belum tentu yg kita butuhkan.Apa yg kita rasa baik buat kita belum tentu baik menurut Alloh SWT.

Kenyataan itu menjadi pahit karena kita tidak bisa menerimanya.Maka berlapang dada atas apapun yg terjadi.Menerima semua yg sudah menjadi kehendak Alloh SWT.Jika Alloh SWT sudah berkehendak,KUN FAYAKUN "Jadi... maka terjadilah".

Ciledug... dini hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar