Kamis, 09 Februari 2017

Hijrah tanpa RIBA 1

Alkisah yg mengawali Hijrah

Pagi di suatu hari di bulan desember 2015 ada semangat yg berbeda. Berangkat ke kantor seolah hari itu hari gajian,padahal belum masih beberapa hari lagi.Hmmm hari ini menunggu kabar gembira.

Yaa hari ini seorang sales menjanjikan akan memberitahukan persetujuan bank tentang kredit yg saya ajukan.Menuju kantor sumringah Gas pool pokoke.Bismillah

Dan dikantor akhirnya kabar yg ditunggu pun tiba,sebuah panggilan dari nomer telp jawatan bank BUMN ternama tampak dilayar HP.Ini dia nih yg ditunggu-tunggu sedari tadi.

Dan dijawablah panggilan telp itu.Satu menit orang diseberang telp menjelaskan maksud dari panggilan telp ini dan tibalah saat kata-kata sang penelpon itu mengagetkan saya.“maaf pengajuan kredit anda tidak bisa kami acc”.

Terdiam sejenak tak percaya lalu saya tanyakan alasannya kenapa dan dijawab “BI checking anda bermasalah pada salah satu kredit sebelumnya” waw bukan jawaban yg saya kira.Ingatan mundur kebelakang kapan saya tidak tertib bayar angsuran,tidak mungkin berkata saya dalam hati.

Kecewa,sedikit marah setelah telepon itu berakhir,tak percayalah.Kebetulan hari ini sales yg kemarin saya mengajukan kredit akan datang lagi ke kantor saya,maklum kalau ada kredit pasti follower akan ada setelahnya.

Bertemu dengan sales jawaban sama di dapat,data BI Checking saya bermasalah.Tak puas juga,saat itu ada seorang teman yg bisa membantu melihat data itu.Dan tak lama akhirnya saya mengetahui bahwa terjadi penundaan angsuran pada waktu saya kredit motor yg saat itu sudah lunas sekitar 2 Tahun.???

Secara akal sehat saya mengingat,motor itu saya kredit melalui kerjasama kantor dengan salah satu leasing motor.Dan angsuran di potong gaji,bagaimana bisa tertunggak.Hati kecil tak bisa menerima kondisi aneh itu.Bahkan saat istri dirumah menanyakan melalui BBM saya hanya menjawab nanti dirumah diceritakan.

Pulang ke rumah kondisi berbanding terbalik saat pagi tadi berangkat kerja.Kecewa meninggalkan marah yg tersisa,bagaimana bisa ini terjadi.Ibaratnya gak masuk logika kang mas.Dengan berat saya masukan motor ke dalam rumah.Sungguh malam itu berat motor saya terasa berat.

Istri menunggu cerita hari ini,dan saya jelaskan seperti adanya.Heran dan heran,tanpa bertanya lagi istri saya diam masuk ke kamar.Peristiwa berikutnya ini yg akan mengubah semuanya.Widih kata-kata saya kok serius amat yaa hehehe...

seperti kebiasaan,kunci motor saya taruh di atas TV.Maklum tv di ruang depan rumah saya masih tv tabung jadi diatasnya bisa buat naruh barang.Pandangan saya teralihkan pada sebuah buku,yg jelas bukan buku saya.

Kembali Ke Titik Nol judul bukunya,judul yg gak lazim sih.Kumpulan kisah inspiratif.Saya jadi penasaran membacanya.Sambil menunggu badan istirahat sebelum mandi,saya mulai membacanya.Yang menarik dihalaman depan terdapat tulisan RIBA.Halaman awal saya baca sampai ke halaman 9 dibuku itu saya terhenyak,terhempas dan limbung bukan kepalang.Apa yg tertulis sungguh nyinyir buat saya,tragis bagaimana ilusi RIBA yg pernah saya alami,masih dijalani dan baru saya memahami.

Satu kalimat terucap dari lubuk hati yg paling dalam dan akan terus saya ingat sampai ajal menjemput “Allah SWT sayang sama saya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar